Selasa, 31 Desember 2013

Meningkatnya Polusi Udara Dapat Sebabkan Peningkatan Resiko Diabetes


asap kendaraan
Para penduduk yang tinggal di kota-kota besar yang memiliki tingkat polusi udara yang tinggi, akan berpeluang terserang diabetes sekitar 4% jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di lingkungan yang bersih dan jauh dari polusi.

Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen dioksida merupakan zat yang terkandung di dalam polusi udara yang banyak di temukan di kota-kota besar yang penuh dengan asap kendaraan bermotor.

Orang-orang yang sehat, sepertinya dapat terserang bahaya yang besar akibat dari polusi udara yang berlebihan, karena polusi udara dapat meningkatkan resiko diabetes hingga 10% pada orang-orang yang aktif secara fisik serta meningkatkan sekitar 12% pada orang-orang yang tidak merokok.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga telah menemukan, bahwa orang yang mengidap diabetes sepertinya akan semakin rentan dengan kondisi yang seperti ini jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pengidap diabetes.

Hasil dari penelitian tersebut telah di terbitkan dalam Journal Diabetes Care. Seorang ahli epidemiologi di Boston, Amerika yang bernama John Brownstein, berkata "Polusi udara benar-benar dapat memberikan pengaruh yang nyata pada perkembangan penyakit diabetes"

Para peneliti tersebut melihat dari data bahwa sekitar 52.000 jiwa di dua kota terbesar di Denmark. Selama kurun waktu 10 tahun, terdapat hampir 3.000 jiwa atau sekitar 5,5% penduduk yang berumur 50 hingga 65 tahun telah terdiagnosa mengalami diabetes untuk yang pertama kali.

polusi udara karena asap kendaraan bermotor"Penelitian itu memang merupakan sebuah studi yang pertama yang telah menunjuukan bawa seseorang yang sehat masih memiliki kemungkinan terserang penyakit sebagai efek samping dari polusi udara" ujar Zorana J. Andersen.

Faktor-faktor resiko yang lainnya untuk diabetes terus menjadi suatu indikator yang sangat signifikan dari kemungkin penyakit diabetes.

Maka, bisa di katakan bahwa paparan polusi udara juga merupakan salah satu faktor yang juga harus dipertimbangkan dalam kondisi kesehatan manusia di perkotaan. Sebenarnya meningkatnya resiko yang terjadi sebagai akibat dari polusi udara, hanya sebesar 4 % saja.

Dan sepertinya, hubungan diabetes dengan polusi udara, tampaknya lebih besar resikonya pada para wanita dalam penelitian tersebut. Jadi, sepertinya harus ada penelitian yang lebih lanjut yang berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin yang berhubungan dengan kerentanan terhadap paparan polusi udara.

Selain itu, penelitian tersebut masih belum dapat dibuktikan keabsahannya. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan diabetes, seperti stres, sosial dan lain sebagainya.

Orang yang tinggal di perkotaan yang memiliki tingkat polusi lalu lintas yang tinggi juga sangat berpotensi untuk mengalami sedikit peningkatan risiko kematian akibat dari penyakit stroke. Ada sebuah bukti yang mengindikasikan bahwa partikel polusi sangat kecil sekali sehingga sangat memungkinkan untuk masuk dan berada di dalam aliran darah.

Sehingga dapat memberikan potensi untuk terjadinya peradangan dan penyempitan darah di dalam tubuh, yang nantinya akan dapat menyebabkan  serangan jantung, gagal jantung, stroke dan bahkan asma.

Seorang ahli kesehatan lingkungan dari University of British Columbia di Canada yang berbama Michael Brauer, mengatakan "Polusi udara itu memiliki dampak yang sama buruknya seperti asap rokok  pada pembuluh darah. Namun ada sedikit perbedaan, sebab siapa saja bisa terkena polusi udara"


Selain itu, polusi udara di kota besar yang padat penduduknya juga dapat meningkatkan resiko terserang diabetes pada anak-anak.

mencegah terkena polusi udaraHal ini juga dipublikasikan di dalam Journal Diabetologica, yang menjelaskan tentang anak-anak yang tinggal di kota yang tinggi polusi udara, ternyata memiiliki kecenderungan lebih rentan memunculkan resistensi insulin sehingga nantinya akan berpotensi mengalami diabetes tipe dua.

Penelitian tersebut melibatkan 3878 anak yang berumur 10 tahun yang diambil contoh darahnya oleh para peneliti untuk diteliti secara lanjut. Dan hasilnya, anak-anak yang tinggal di tempat yang paparan polusi udaranya lebih tinggi terbukti memiliki tingkat resistensi insulin yang lebih tinggi.

Sedangkan anak-anak yang tinggal di tempat yang rendah polusi memiliki tingkat resistensi insulin yang relatif rendah. "Jadi bisa disimpulkan bahwa pemicu perkembangan penyakit diabetes tidak hanya karena dari gaya hidup saja.

Tapi kondisi kesehatan lingkungan juga ikut berpengaruh dalam kesehatan anak" kata Joachim Heinrich yang menuliskan tentang hasil penelitian itu.

Senin, 30 Desember 2013

Berbagai Manfaat Buah Kiwi Untuk Kesehatan

buah kiwi yang menyehatkan
Umumnya, hipertensi  tidak menampakkan gejala-gejala yang signifikan, namun hal yang seperti ini bukan berarti tidak berbahaya.

Sebab, jika seseorang mengalami hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yang nantinya akan menimbukan adanya kerusakan pada berbagai organ serta jaringan tubuh seseorang.

Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menurunkan penyakit hipertensi adalah dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral.

Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi buah kiwi. Buah kiwi, pada awalnya bernama Gosberi Cina, kemudian namanya diganti karena alasan ekspor marketing yang terjadi di tahun 1950-an, dan kemudian namanya diganti menjadi melonette, dan namanya berubah lagi menjadi kiwi. Dan memang nama buah ini berasal dari kiwi yaitu burung yang tidak bisa terbang yang hidup di Selandia Baru.

Buah kiwi berbentuk oval, yang besarnya seukuran telur ayam. Buah kiwi mengandung serat yang tinggi, kulitnya berwarna coklat kehijauan dan agak kesat berbulu.

Daging buahnya berwarna hijau terang dengan biji-biji yang kecil berwarna hitam dan bisa dimakan. Tekstur daging buahnya lembut dan memiliki perpaduan rasa  manis asam yang membaur menjadi satu sehingga membuat banyak orang menyukainya.

Kiwi, terbagi menjadi dua jenis yaitu jenis gold serta green. Kiwi jenis gold memiliki kandungan vitamin E yang lebih banyak, yaitu mencapai 149 mg per 100 gram buah kiwi. Sedangkan buah kiwi jenis green mengandung vitamin E sebanyak 146 mg per 100 gram buah kiwi.

Dan menurut para ahli, umumnya kerusakan sel-sel tubuh manusia terjadi karena proses oksidasi akibat dari polusi udara, proses metabolisme tubuh serta asap rokok.

Sebagai akibat dari proses oksidasi tersebut, maka muncullah berbagai macam penyakit seperti kanker dan penyakit jantung serta proses penuaan dini.

manfaat buah kiwi Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari seseorang yang bernama Anne Hermetet Alger dari Cornell University, Amerika Serikat. Beliau menyatakan bahwa, wanita yang mengkonsumsi vitamin E setiap hari sebanyak 600 IU dalam jangka waktu yang lama memiliki risiko 10 persen lebih rendah terserang penyakit jantung, kanker serta paru paru, jika dibandingkan dengan wanita yang jumlah komsumsi vitamin E nya kurang dari 600 IU.

Buah kiwi, juga mengandung kalium yang dapat menurunkan hipertensi. Sedangkan kandungan magnesium di dalam buah kiwi mampu mencegah terjadinya serangan jantung serta menjaga kesehatan organ jantung.

Selain itu kiwi juga dapat mengurangi resiko terjadi penggumpalan darah, mengendalikan koleterol serta kadar gula darah pada para pengidap diabetes. Dengan cara mengkonsumsi 1 buah kiwi setiap hari, maka akan menambah asam askorbic yang dipercaya mampu membantu untuk mengurangi penyakit pada saluran darah sebesar 33%.

Buah kiwi juga mengandung vitamin E 2 kali lipat jika dibandingkan dengan alpukat. Selain itu kiwi juga mengandung vitamin dan mineral yang lainnya seperti vitaminA, B1, B2, B6, asam folat serta asam pantonenat dalam jumlah yang relatif tinggi.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, vitamin C dan vitamin E memiliki peranan sebagai antioksidan yang alami serta dapat menangkal tubuh kita dari serangan radikal bebas serta menghalau penuaan sel-sel dalam tubuh kita.

Radikal bebas merupakan molekul yang mengalami mutasi sehingga beberapa partikel elektronnya hilang, yang nantinya dapat menyebabkan penyakit kanker, penyakit jantung serta membuat seseorang mengalami proses penuaan dini.

Karena buah kiwi mengandung banyak vitamin C, maka kiwi akan dapat membantu kita dalam menjaga kondisi tubuh, mengurangi stres serta dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit.

buah kiwi untuk menjaga kesehatanVitamin E dalam buah kiwi juga dapat menjaga kesehatan sel-sel tubuh, memperlambat efek penuaan serta memelihara sel-sel kulit agar tetap awet muda, mampu mengurangi resiko penyakit jantung dan juga dapat meningkatkan kesuburan.

Selain itu buah kiwi juga mengandung potasium, yang mampu menurunkan hipertensi. Berdasarkan sebuah  penelitian di Amerika Serikat, buah kiwi terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa dengan cara mengkonsumsi buah kiwi tiga kali dalam sehari  akan dapat menurunkan tekanan darah pada mengidap hipertensi. Manfaat yang lain dari buah kiwi, selain antioksidannya yang tinggi adalah kandungan seratnya yang tinggi.

Sehingga buah kiwi disinyalir dapat juga digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit berat seperti kanker, tumor, anti peradangan dan sejenisnya Dr. Marlyn Glenville, mantan Presiden Food and Health Forum mengatakan bahwa, kulit buah kiwi yang berambut  tenyata juga mengandung antioksidan yang tinggi.

Dan bahkan, kulit buah kiwi mengandung antioksidan tiga kali lebih banyak daripada dagingnya. Buah kiwi juga mengandung lutein serta betakaroten yang dapat menjaga kondisi kesehatan mata.

Dengan mengkonsumsi buah kiwi, akan membuat organ mata kita selalu dalam kondisi sehat serta terhindar dari kebutaan maupun katarak.

Dan kandungan lutein yang ada di dalam buah kiwi lebih mudah untuk diserap oleh tubuh jika dibandingkan dengan kandungan lutein yang terdapat pada sayuran. Buah kiwi juga mengandung glutamat serta asam amino arginin.

Arginin memiliki sifat sebagai vasodilator atau sebagai penurun tekanan darah serta membantu memperlancar peredaran darah. Selain itu, arginin juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir pada anak-anak. Karena itulah, buah kiwi juga dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak selain ikan untuk meningkatkan kecerdasan otak anak-anak.

Minggu, 29 Desember 2013

Hemoroid Pada Ibu Hamil

 Adanya gejolak hormon yang terjadi pada saat kehamilan juga dapat menyebabkan ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan mengalami hemoroid atau yang biasa disebut dengan ambeien .

Rahim yang berisi dengan janin akan meningkatkan tekanan di dalam abdomen atau bagian perut. Sehingga ambeien rentan sekali terjadi.

Hal seperti ini diakibatkan oleh adanya tekanan karena pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid.

Ibu-ibu yang sedang dalam keadaan hamil sangat rentan sekali untuk menderita ambeien karena peningkatan kadar hormon saat kehamilan yang dapat melemahkan dinding vena pada bagian dubur.

Ada banyak sekali ibu hamil yang mengalami ambeien setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan pada vena di bagian dalam area panggul.

Hal yang sama telah disampaikan oleh seorang spesialis bedah digestif RSUD Dr. Soetomo yaitu Prof. Dr. Abdus Syukur SpB-BKD dalam sebuah Seminar Awam Penanganan pada Hemoroid yang diadakan di Siloam Hospitals pada tanggal 14 April lalu.

Selain dikarenakan adanya peningkatan tekanan dalam perut ibu hamil, masih terdapat beberapa penyebab-penyebab yang lain yang dapat menyebabkan hemoroid pada ibu hamil. Yaitu, perubahan hormon estrogen serta progesteron yang ada di dalam tubuh ibu dalam masa kehamilan, serta volume darah yang mengalami peningkatan sekitar 20%.

"Keadaan seperti ini akan semakin parah bila seseorang ibu hamil tersebut memiliki keturunan ambeien" kata dokter yang akrab disapa Syukur. Hal yang terpenting untuk kita ketahui adalah tidaks emua ambeien harus dioperasi.

Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa 4 dari 10 orang ibu hamil akan terserang ambeien. Jika hal seperti ini telah terjadi, maka para ibu hamil haruslah bertanya pada dokter tentang tingkatan penyakit ambeien.

Apalagi jika dokter telah memberikan himbauan bahwa ibu hamil tersebut untuk diharuskan menjalani operasi. Sebab, pada ambeien tingkat I dan II, metode pengobatan untuk ambeien tidak memerlukan suatu tindakan operasi.

Metode pengobatan yang dilakukan oleh dokter hanya bersifat konservatif, yaitu berupa pemberian obat yang diminum serta diet makanan pedas, durian, nanas, acar, salak serta tidak makan daging kambing.



Untuk lebih jelasnya, ambeien memiliki 4 tingkatan keparahan, meliputi:
  • Tingkat I. Ambeien masih berada di dalam bagian dubur. Keluhan yang umumnya terjadi adalah keluar darah pada bagian dubur saat buang air besar, tanpa adanya rasa nyeri serta rasa gatal
  • Tingkat II. Saat mengejan, anbeien berupa sebuah tonjolan yang dapat keluar masuk pada bagian dubur. Disertai dengan perdarahan, sesuatu yang menonjol pada dubur, disertai dengan rasa nyeri serta dapat berpindah posisi secara spontan.
  • Tingkat III. Ambeien yang berupa tonjolan tersebut dapat keluar dengan mudahnya meskipun tidak saat mengejan. Disertai dengan perdarahan, rasa nyeri yang sangat, serta tonjolan tidak dapat masuk secara spontan.
  • Tingkat IV. Memiliki nama incarcerate. Ambeien yang berupa tonjolan tersebut terus menerus berada di luar bagian dubur. Adanya perdarahan, tonjolan bersifat tetap, rasa nyeri yang terus menerus, serta tidak dapat masuk kembali.
Umumnya gejala yang selalu menyertai adalah adanya pendarahan pada saat buang air besar. Jika anda saat ini sedang dalam keadaan hamil serta merasakan hal-hal yang serupa seperti diatas, maka anda disarankan untuk segera konsultasi ke dokter yang ahli.

Jika tidak segera diobati dan ditangani, maka ibu hamil tersebut akan terserang kurang darah atau anemia. Bahaya lain yang bisa saja terjadi adalah infeksi. Lantas bagaimana cara mencegah terjadinya hemoroid pada ibu hamil?

Khususnya bagi ibu yang sedang dalam masa kehamilan, sebaiknya lebih membatasi jumlah persalinan, membatasi peningkatan berat badan, minum air secukupnya, serta selalu tidur dalam posisi miring. Hal ini terutama, bagi para perempuan yang memiliki riwayat kesehatan keluarga yang mengalami ambeien. 

Beberapa ibu hamil juga dapat mengalami ambeien selama menjalani proses persalinan akibat dari tekanan bayi yang sangat kuat.

Komplikasi lain setelah melahirkan juga dapat memicu munculnya ambeien. Misalnya lembutnya daerah vagina serta bagian dubur sering menyebabkan ibu-ibu untuk menunda atau menahan buang air besar. Sehingga hal seperti ini akan memicu terjadinya wasir serta sembelit.

Diagnosis.
  • Darah pada bagian anus.
  • Prolaps
  • Rasa tidak nyaman pada bagian anus
  • Mengeluarkan semacam lendir
  • Kemungkinan adanya anemia sekunder (walaupun jarang terjadi)
  • Muncul kelainan yang khas pada inspeksi
  • Gambaran yang khas pada anoskopi maupun retoskopi.
Sebelum melakukan tindakan pengobatan, perlu adanya pemeriksaan secara teliti, pada:
  • Riwayat penyakit
  • Pemeriksaan secara fisik yaitu inspeksi serta rektaltouch atau colok dubur.
  • Pemeriksaan dengan menggunakan teropong yaitu anuskopi atau proktoskopiserta rektoskopi.
  • Rontgen atau colon inloop atau biasa disebut kolonoskopi.
  • Pemeriksaan pada darah, urin, maupun tinja sebagai penunjang pemeriksaan.
Ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kambuhnya wasir, yaitu:
  • Menghindari mengejan terlalu kuat pada saat buang air besar.
  • Cegah sembelit dengan konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah, sayur,  dan kacang-kacangan, serta memperbanyak minum air putih minimal delapan gelas dalam sehari.
  • Jika anda merasa ingin buang air besar, segera lakukan. Jangan di tahan, atau ditunda, sebab dapat menyebabkan tinja menjadi keras.
  • Mengurangi makanan pedas
  • Tidur yang cukup.
  • Jangan terlalu lama duduk.
  • Rutin berolahraga.

 
Secara umum, ambeien dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Ambeien internal
Pembengkakan yang terjadi pada bagian dalam rektom sehingga tidak dapat dilihat maupun diraba. Pembengkakan jenis ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, karena hanya ada sedikit syaraf yang terdapat pada bagian rektum. Tanda yang muncul biasanya perdarahan saat buang air besar. Jika ambeien internal ini membesar kemudian keluar ke bagian bibir anus akan dapat menyebabkan sakit yang luar biasa. Ambeien yang terlihat berwarna merah muda ini setelah sembuh akan masuk dengan sendirinya, namun bisa juga perlu didorong agar bisa masuk.
  • Ambeien eksternal.
Ambeien yang menyerang anus sehingga menimbulkan rasa sakit, perih serta gatal. Tika terdosong keluar oleh tinja, ambeien akan mengakibatkan penggumpalan yang dapat menyebabkan ambeien berwarna biru keunguan. Gejala-gejala yang sering kali menyertai ambeien, adalah:
  • Perdarahan pada dubur. Darah yang keluar bisa berupa hanya tetesan namun terkadang juga bisa mengalir deras. Darah berwarna merah muda, umumnya penderita tidak mengalami rasa sakit.
  • Rasa ada yang mengganjal. Setelah buang air besar, ada sensasi rasa seperti mengganjal. Kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses buang air besar belum berakhir dengan sempurna, sehingga seseorang cenderung mengejan dengan kuat. Tindakan seperti ini justru akan semakin memperparah kondisi ambeien.
  • Gatal. Hal ini disebabkan karena bagian yang terasa nyeri pada dubur sulit sekali untuk dibersihkan. Virus akan sangat mudah sekali menyebabkan infeksi pada kulit yang memicu adanya rasa gatal.